Thursday, August 30, 2018

MOORING BUOY

Pelampung Tambat atau Mooring Buoy ini terbuat dari bahan thermoplastic jenis polyetilene dengan karakteristik pejal, rigid dan kuat terhadap benturan, memiliki warna solid sampai ke bagian dalam, sehingga kalau tertabrak benda terapung lain dan mengalami retak atau sampai pecah, tidak meninggalkan warna aselinya, sehingga manfaatnya tidak berkurang, tetap visible untuk menjadi target perhentian kapal layar (yacht) yang membutuhkannya.

Foto-foto dalam gambar berlokasi di Pelabuhan Laut Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau, yang dapat dicapai dengan waktu tempuh sekitar 15 jam dari Pelabuhan Laut Kijang (Kab. Tanjung Pinang) dengan moda transportasi kapal laut berkapasitas besar. Sementara dari pelabuhan laut Kijang menuju pelabuhan laut Sri Bintan Pura di Kota Tanjung Pinang sebagai HUB yang akan terhubung ke pelabuhan Telaga Punggur (Batam), dapat ditempuh dengan jalan darat selama kurang lebih 1 jam. Rute terakhir Sri Bintan Pura - Telaga Punggur sendiri memerlukan waktu tempuh 1 jam.

Kota Tarempa dapat dicapai dengan lebih cepat melalui moda transportasi udara melalui transit point di Bandara Matak (Kep. Natuna). Dari Kepulauan Natuna menuju Tarempa sendiri dibutuhkan 4 jam perjalanan laut sebagai lanjutan perjalanan via udara. Namun jadwal penerbangan pesawat komersial masih sangat terbatas untuk rute ini, hanya dilayani oleh 1 maskapai penerbangan yakni Express Air.

Pemasangan mooring buoy ini merupakan upaya para pihak terkait (Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan Laut dan Pemerintah Daerah setempat) dalam menggenjot PAD dari sektor pariwisata, karena Anambas memiliki event tahunan berupa festival perahu layar (Yacht Sailing Festival) yang sebagian besar diikuti turis mancanegara dari berbagai benua yang transit di Singapura selama 1 pekan penuh.

20-30 unit kapal layar membutuhkan tempat tambat setiap harinya secara bergiliran, sehingga manfaat mooring buoy ini sangat dirasakan membantu para turis dalam menikmati aktifitas di lautan dan di daratan tanpa memgalami hambatan yang berarti dalam urusan "parkir" kapal.

Eksotisme Anambas memang menjadi magnet yang sudah dikenal luas oleh turis-turis mancanegara terutama yang sekalian bekerja di Singapura dan di pekerjaan pengeboran lepas pantai di Natuna, sehingga event-event baru lainnya senantiasa dikembangkan dan dipromosikan melalui berbagai media promosi yang tersedia. ***